Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam, kita memujinya dan meminta pertolongan
serta memohon ampunan kepada-Nya.
Pembaca
yang budiman, tahukah anda bahwa di zaman sekarang banyak orang yang memiliki
ilmu baik ilmu pengetahuan atau dalam hal agama namun sedikit sekali dari ilmu
yang mereka miliki mendatangkan manfaat bagi ummat manusia. Ada
orang yang mengatakan semakin tinggi sekolah seseorang semakin buruk adab dan
akhlaknya, semakin kurang ajar dia, semakin berani menentang yang haq dan
berbagai tindakan lain, mengapa
demikian?
Adab merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk dipelajari sebelum
belajar ilmu. Ibnu Wahhab rahimahullah berkata : “Apa yang kami nukil
dari adabnya Imam
Malik
r.a lebih banyak daripada yang kami pelajari dari ilmunya”. Murid murid Imam Malik ketika belajar
kepadanya yang mereka pelajari bukan hanya ilmu melainkan juga adab. Kita tahu bahwa ilmu di
zaman sekarang mudah didapat, dengan membeli buku, membuka facebook, twitter,
blog, dan website-website kita sudah bisa dapatkan ilmu. Namun adab belum tentu
kita dapatkan dari cara seperti diatas, itulah pentingnya menghadiri majlis
para ulama'.
Beberapa
adab dalam menuntut ilmu diantaranya:
1.
Mengikhlaskan niat semata karena Allah azzawajalla
Ikhlas
merupakan kunci kita belajar apapun. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya
:Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus.(Al-Bayyinah:5)
Rasulullah
bersabda : “Barangsiapa yang mencari ilmu yang semestinya mencarinya karena
Allah namun tidaklah dia mencarinya karena menginginkan secuil dari pada dunia
maka nanti hari kiamat dia tidak akan dapat mencium baunya surga”.(riwayat abu
dawud, ibnu majah dalam mishkatul masyabih)
Hendaknya
kita menuntut ilmu dengan tujuan ingin mendapatkan ridha Allah, mendapatkan
ilmu, mengamalkan dan mengajarkan
ilmunya serta mendatangkan
manfaat untuk ummat dan kaum muslimin. Jangan sampai kita lupa bahwa manusia
terbaik ialah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia.
2.
Bertaqwa kepada Allah ialah kunci ilmu-ilmu
Allah
berfirman :
﴾ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ﴿٢٨٢
Artinya :
Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu (Al-Baqarah:282)
Takutlah
kepada Allah terhadap semua perkara yang Allah perintahkan dan terhadap apa
yang Allah larang terhadap kamu
darinya. Definisi
taqwa itu banyak, namun yang inti ialah meninggalkan segala larangan Allah dan
mengerjakan perintah-Nya. Sebagaimana Allah berfirman :
﴾يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ
مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ﴿٢٨
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan
berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua
bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat
berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-hadid: 28)
Imam
As-syafi'i berkata : “Barangsiapa yang ingin Allah membuka dan memberikan
cahaya dihatinya maka hendaklah dia meninggalkan berbicara yang tidak ada
manfaatnya dan meninggalkan dosa dan maksiat, hendaknya diantara
dia dan Allah itu ada amalan yang rahasia (tersembunyi) maka sesungguhnya
jika dia telah melakukan yang disebutkan itu maka Allah akan membuka baginya
ilmu yang akan menyibukkannya dari yang lainnya dan sesungguhnya didalam
kematian itu pasti banyak sekali kesibukan”.
Referensi : buku
: an-nubaz fi tullabil ilmi karya Dr.syeikh hamd bin ibrohim al usman
0 komentar:
Posting Komentar