Pages

Senin, 10 Maret 2008

MISTERI GUNUNG KEMALANGAN



Gambar yang menampilkan sekelumit kemewahan dan kemakmuran kota Pompeii sebelum bencana besar terjadi. Pompeii, kota tempat berkumpulnya kemegahan dan keindahan, pada akhirnya dihancurkan bersama 20.000 penduduknya.
Gunung Vesuvius adalah lambang negeri Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai "Gunung Kemalangan". Ada alasan tepat mengapa dinamakan demikian. Sebuah kota yang dibangun di lerengnya bernasib serupa dengan kota Sodom (tempat kaum Nabi Luth bermukim). Kota yang dihancurkan karena pembangkangannya terhadap Allah dan perilaku menyimpang penduduknya ini bernama Pompeii.

Dahulunya, Pompeii dengan jalan-jalannya yang ramai merupakan kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran. Gaya arsitektur rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur. Sayangnya, bukannya bersyukur kepada Allah atas kemakmuran itu, mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam kemaksiatan, dan kota itu pun menjadi pusat kezaliman.

Pompeii sangat tersohor karena dua hal. Yang pertama adalah pertarungan gladiator di arena raksasa hanya untuk menghibur kaum kaya. Pertunjukan biadab ini hanya memiliki satu aturan: bertarung hingga mati. Arena bertarung terbesar kedua di Imperium Romawi setelah Coliseum di Roma adalah di Pompeii. Di tahun-tahun awal sejarah agama Kristen, arena itu menjadi saksi kematian manusia yang tak terhitung jumlahnya, hanya karena mereka beriman kepada Allah. Kekejaman yang sulit dipercaya ini menjadi hiburan terlaris bagi warga Pompeii yang hati nuraninya telah redup dan mati.

Ciri menonjol kedua Pompeii adalah penerapan sistem perbudakan paling tidak manusiawi, yang merajalela di seantero Kekaisaran Romawi. Budak yang membangkang perintah hanya akan bernasib satu: Mereka diperlakukan sebagai barang tak berharga, yang dapat dibeli dengan uang. Kezaliman sesungguhnya kaum bangsawan Pompeii terhadap budak adalah sesuatu yang lain: yakni memaksa mereka melacur! Perilaku laknat homoseksual di antara mereka sendiri berakhir pada pemerkosaan budak-budak di bawah umur.


Gelimpangan mayat-mayat yang terawetkan, ditemukan di bekas kota Pompeii. Pemandangan para korban mengisyaratkan betapa cepat dan mendadaknya bencana tersebut terjadi. Ini adalah peringatan berharga bagi orang-orang yang hidup setelahnya.

Singkatnya, kekayaan mereka malah merusak akhlaq warga Pompeii dan menggiring mereka ke lembah kenistaan dan kemaksiatan. Mereka tak pernah mengira apa yang bakal terjadi. Bencananya sungguh dahsyat hingga bekasnya dapat disaksikan sampai sekarang: bak mandi marmer besar di salah satu tempat pemandian yang ada di kota itu membentur sangat keras dinding di depannya, hingga menimbulkan bekas benturan yang besar dan dalam.


Meskipun letusan gunung Vesuvius sangat mengerikan, tak seorang pun berkesempatan untuk melarikan diri. Mereka membatu di tempat mereka berada.
Dalam sekejap, lahar gunung Vesuvius menghapus Pompeii dari muka bumi. Bencana itu terpendam dalam tanah hingga 2.000 tahun kemudian. Pada seperempat pertama abad ke-20, para arkeolog (ahli kepurbakalaan) mulai menggali sisa reruntuhannya dari bawah berton-ton batuan vulkanis. Apa yang mereka temukan adalah sejarah berusia 2.000 tahun yang benar-benar terawetkan. Bencana ini menimpa Pompeii sangat tiba-tiba hingga semuanya tetap dalam keadaan yang sama seperti 2.000 tahun yang lalu. Seolah perjalanan waktu telah terhenti.

Meskipun letusan gunung Vesuvius sangat mengerikan, tak seorang pun berkesempatan untuk melarikan diri. Mereka membatu di tempat mereka berada. Muka, bahkan gigi dari sejumlah tubuh ini masih utuh sama sekali. Hampir semua wajah mereka menampakkan mimik keterkejutan dan ketakutan. Terdapat sebuah keluarga yang sedang makan bersama membatu seketika itu juga. Bahkan makanan di atas meja ikut terawetkan. Yang paling luar biasa dari peristiwa ini adalah: Bagaimana ribuan orang menunggu ajal datang dan menjemput mereka, tanpa mereka menyaksikan dan mendengar apa pun?

Dahsyatnya malapetaka menunjukkan penghancuran Pompeii sangat menyerupai penghancuran yang dijelaskan Al Qur’an. Ketika peristiwa semacam ini dilukiskan Al Qur’an, dikisahkan bahwa orang-orang selalu ditimpa bencana dalam sekejap, di tempat mereka berada: Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (QS. Yaasiin, 36:29) Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. (QS. Al Qamar, 54:31)

Musuh Terbesar Manusia adalah Setan

Kalian mungkin telah mengenal setan, tetapi apakah kalian tahu bahwa setan itu juga mengenal kalian dengan sangat baik dan menggunakan segala cara untuk menggoda kalian? Apakah kalian tahu bahwa tujuan setan yang sebenarnya (setan berpura-pura menjadi teman kalian) adalah untuk menipu kalian? Mari kita mulai dari awal dan ingatlah mengapa setan adalah musuh kita. Untuk ini, kita akan mulai dengan kisah tentang Adam dan setan di dalam Al Qur'an.
Dalam Al Qur'an, hingga Hari Pembalasan nanti, setan adalah nama umum untuk seluruh makhluk yang berusaha keras menyesatkan manusia. Iblis adalah setan pertama yang membangkang kepada Allah ketika Dia menciptakan Adam.
Menurut kisah Al Qur'an, Allah menciptakan Adam dan kemudian memanggil para malaikat untuk bersujud kepadanya. Malaikat patuh pada perintah Allah, tetapi Iblis menolak sujud kepada Adam. Dia dengan sombong berkata bahwa dia lebih mulia daripada manusia. Karena ketidakpatuhan dan pembangkangannya, dia diusir oleh Allah dari sisi-Nya.

Sebelum pergi dari hadapan Allah, Iblis meminta waktu kepada Allah untuk menyesatkan manusia. Tujuan Iblis adalah menggoda manusia sehingga bisa menjauhkan mereka dari jalan yang benar selama waktu yang diberikan untuknya. Iblis akan melakukan segalanya untuk membuat sebagian besar manusia patuh kepada dirinya. Allah menyatakan bahwa Dia akan memasukkan setan dan pengikutnya ke dalam neraka. Hal ini dikisahkan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian (Adam). Lalu kami bentuk tubuhmu , kemudian kami berkata kepada malaikat, ”Bersujudlah kalian kepada Adam,” maka mereka pun bersujud, kecuali Iblis. Dia tidak termasuk yang bersujud.
Allah berfirman, ”Apakah yang menghalangi kamu bersujud (kepada Adam) saat aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, ”Aku lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”


Allah berfirman, ”Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang yang hina”.
Iblis menjawab, ”Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman, ”Sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh.”
Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.”
Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan melihat kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Allah berfirman, ”Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar akan Kuisi neraka jahanam dengan kalian semuanya.” (QS Al-A’raaf:11-18)


Setelah diusir dari sisi Allah, setan pun mulai berjuang terus hingga Hari Pembalasan. Karena itulah, dia memperdaya manusia, berusaha menyesatkan mereka, dan menggunakan cara-cara yang jitu untuk mendapatkan tujuannya. Seperti telah kalian pahami sekarang, setan adalah musuh yang bisa mendekati manusia dengan sangat licik. Karena itu, kalian harus selalu waspada untuk menghindarinya.

Jangan pernah lupa bahwa setan itu berdusta dalam perangkapnya saat ini untuk melawan kalian. Dia berusaha menghentikan kalian membaca buku ini dan memikirkan apa yang sedang kalian baca. Dia mencoba menghalangi kalian dari melakukan perbuatan baik, dan menjadikan kalian tidak patuh dan hormat kepada orang tua kalian, dan menghalangi kalian dari bersyukur kepada Allah, sholat dan selalu mengatakan kebenaran. Jangan pernah kalian biarkan setan menipumu dan menghalangi kalian untuk menjadi orang yang bersifat terpuji dan mendengarkan suara hati nurani kalian.
Kalian harus berlindung kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya ketika bisikan setan menimpa kalian atau ketika kalian merasa tidak mampu melakukan amal saleh, karena semua ini merupakan tipu muslihat setan. Jangan pernah lupa bahwa setan tidak berdaya melawan orang-orang beriman.

Kamis, 06 Maret 2008

Hutan Dalam Laut


Karang laut atau koral adalah makhluk yang hidup di wilayah yang dalam di perairan tropis. Terumbu karang, tempat berbagai makhluk hidup bersama-sama, terbentuk dari kerangka batu kapur karang-karang laut yang sudah mati, yang tercampur bersama akibat kegiatan ganggang penyusun karang. Terumbu karang dapat membentang sampai wilayah yang sangat luas. Para ilmuwan membandingkan terumbu karang dengan hutan hujan tropis karena, seperti hutan hujan tropis, terumbu karang merupakan pusat keberagaman. Terumbu karang adalah rumah bagi lebih dari 2.000 jenis ikan, 5.000 jenis moluska, 700 jenis karang dan berbagai jenis kepiting, landak laut, bintang laut, ketimun laut (tripang) dan berbagai kelompok cacing, yang tak terhitung jumlahnya.

Polyp adalah hewan laut kecil yang hidup di terumbu karang. Sejumlah polyp-karang memiliki ganggang yang hidup di dalamnya. Ganggang mengandung klorofil, dan karenanya, dapat berfotosintesis. Ganggang kaya oksigen tetapi miskin gizi. Seperti semua tumbuhan lainnya, ganggang juga membutuhkan zat nitrat dan fosfat. Itulah alasan mengapa makhluk-makhluk ini sangat membutuhkan kehidupan bersama. Mereka tidak dapat hidup sendiri, sehingga perlu saling memanfaatkan satu sama lain untuk bertahan hidup.

Polyp menyediakan makanan bagi ganggang melalui hasil buangannya. Ganggang menyimpan hasil buangan polyp sebagai amonia dan memecahnya menjadi nitrogen fosfat, yang kemudian digunakan ganggang sebagai sumber energi. Polyp juga menyediakan tempat bernaung yang aman dengan cara melindungi ganggang dari pemangsanya. Sebagai imbalannya, ganggang menyiapkan makanan bagi polyp melalui fotosintesis. Dengan demikian, polyp dapat menghasilkan energi yang diperlukan untuk membangun kerangka batu kapur mereka.

Sebagaimana semua makhluk yang menjalani kehidupan bersama yang saling menguntungkan, kebutuhan kedua belah pihak di dalam kehidupan yang saling bahu-membahu antara polyp dan ganggang juga terpenuhi dengan cara yang sangat mudah. Jelaslah bahwa ada Pencipta tunggal yang telah menggabungkan dua makhluk ini, yang tahu akan kebutuhan keduanya. Makhluk-makhluk ini telah diciptakan oleh Allah sedemikian sehingga mereka saling melengkapi dan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Allah memperkenalkan kita kepada keagungan-Nya yang tiada akhir dan pengetahuan-Nya yang tiada batas melalui beragam makhluk yang telah diciptakan-Nya di bawah laut, dan rancangan tiada tara serta ciri mengagumkan dari mereka semua. Allah mengingatkan kita tentang hal ini di dalam Al-Quran:

"... dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur." (QS. An Nahl, 16: 13-14)

diambil dari : www.insight-magazine.com

Sholat Berjama'ah


Sholat berjamaah di masjid adalah salah satu ciri utama masyarakat Islam. Dalam banyak ayat-Nya, Allah SWT memuji kaum muslimin yang komitmen dengan sholat berjamaah dan mencela orang yang menganggap remeh persoalan ini.
Di antara pujian Allah adalah :

1. Sholat berjamaah dijadikan salah satu indikator kesuksesan orang-orang mukmin. Allah berfirman:

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1)... Dan orang-orang yang memelihara sholatnya (9)." (QS. Al Mu'minun : 1 dan 9) 2. Sholat berjamaah adalah salah satu indikator masyarakat yang bersyukur atas kemenangan yang di anugerahkan Allah kepada mereka. Allah berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (QS. Al Hajj : 41)

Orang yang melalaikan dan menganggap remeh persoalan ini digambarkan oleh Allah sebagai salah satu sifat orang munafiq. Allah berfirman :
"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan Karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (QS. At Taubah : 54)
Sholat jamaah adalah sunnah agung dari Rasulullah yang tidak boleh diabaikan. Jika diabaikan bisa berdampak kepada kesesatan. Ibnu Mas'ud menggambarkan urgensi sholat jamaah sebagai berikut :

"Barangsiapa yang ingin berjumpa dengan Allah di hari esok dalam keadaan muslim hendaklah dia menjaga sholat-sholat mereka secara berjamaah di mana mereka diseru. Sesungguhnya Allah mensyariatkan kepada Nabi kalian sunnah yang agung, dan sholat berjamaah adalah diantara sunnah yang agung tersebut. Andaikan kalian sholat di rumah-rumah kalian sebagaimana orang-orang yang 'suka tertinggal' itu sholat di rumahnya, maka kalian sudah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Jika kalian sudah meninggalkan sunnah Nabi kalian, maka kalian sudah tersesat. Tidak ada seorangpun yang berwudhu' dengan sempurna, lalu berangkat ke masjid, kecuali Allah menulis untuk setiap langkahnya satu kebaikan, mengangkatnya satu derajat, dan menggugurkan satu kesalahan. Aku menyaksikan komunitas kami, tidak ada yang meninggalkan sholat jamaah kecuali munafik yang jelas kemunafikannya. Bahkan ada orang yang datang ke masjid dengan cara dibopong oleh dua orang sampai dia sampai ke shaf (sebagai bukti kesungguhan mereka melaksanakan sunnah Rasulullah)"

Dalam hadits lain disebutkan bahwa shaf yang tidak lurus saat sholat berjamaah adalah indikator tidak beresnya barisan kaum muslimin. Rasulullah bersabda saat meluruskan shaf :

”Dari Ibnu Mas'ud RA berkata : Rasulullah SAW menarik pundak-pundak kami pada saat mulai sholat. Beliau bersabda : luruskanlah shaf dan janganlah kalian berselisih sehingga hati-hati kalian menjadi berselisih. Hendaklah berdiri di belakangku orang-orang yang berilmu, kemudian orang setelahnya, kemudian orang setelahnya. Ibnu Mas'ud berkata : "Kalian hari ini perselisihannya jauh lebih hebat"

Jika shaf yang tidak lurus saat sholat jamaah menjadi salah satu indikator adanya ketidakberesan di dalam shaf kaum muslimin, apalagi meninggalkan sholat berjamaah.
Berdasarkan pemahaman yang dalam akan syariat Islam, Al Imam Hasan Al Banna berwasiat kepada para kader dakwah untuk segera menunaikan sholat berjamaah ketika adzan sudah berkumandang.

"Dirikanlah sholat kapan saja kamu mendengar adzan, bagaimanapun kondisimu".

Diambil dari www.syariahonline.com

Tidak Melebihi Kemampuan


Allah menguji setiap manusia dengan ujian yang beragam jenis. Akan tetapi, Dia tak pernah membebani seseorang melebihi apa yang ia mampu. Ini adalah janji Allah,

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al A'raaf, 7: 42)

Penyakit, kecelakaan, dan segala macam bentuk ujian yang dihadapi seseorang dalam kehidupan dunia, adalah dalam batasan kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Dalam beberapa peristiwa, seseorang bisa saja merasa telah melakukan segala yang memungkinkannya keluar dari masalah, namun ia tidak kunjung melihat jalan keluar. Karena lalai bahwa pasti ada kebaikan dalam peristiwa tersebut, ia memberontak dan marah. Ini adalah tanggapan tak berguna yang diembuskan setan. Apa pun yang dihadapinya dalam hidup, seorang mukmin yang ikhlas harus tetap ingat bahwa ia dihadapkan pada keadaan yang di dalamnya ia dapat menetapi kebajikan dan kesabaran. Jika ia putus asa, itu hanyalah tipu daya setan. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk tidak berputus asa.

"Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. Az Zumar, 39: 52-54)

Seseorang yang menerima dan berusaha menetapi perintah Allah tersebut mengetahui bahwa dari kebaikan akan timbul kebaikan pula. Seseorang yang putus asa akan sendirian di dunia ini dan tidak mempunyai jalan keluar. Allah mengatakan pada kita bahwa mereka yang putus asa terhadap kasih Allah adalah orang-orang yang tidak beriman,

"… dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf, 12: 87)

Dalam menetapi perintah Allah, seorang mukmin harus mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi di sekitarnya melalui perenungan. Ketika seorang mukmin menemukan kesulitan, kesulitan itu membuatnya sadar bahwa ada kebaikan di dalamnya dan ia memastikan bahwa selama cobaan itu, ia menjadi bersemangat, sabar, pemurah, setia, tekun, pengasih, dan penuh pengorbanan. Sikap sabar, bijaksana, cerdas, tenang, memaafkan, menyayangi, semuanya menunjukkan tingkatan kemuliaan seorang mukmin dan menawarkan kebahagiaan kepada manusia yang hanya didapatkan dari keimanan.

diambil dari : www.insight-magazine.com

Umar bin Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz disebut para ulama sebagai khulafa’ur rasyidin ke-5, karena kesamaan manhaj kepemimpinan beliau dengan empat khalifah pertama penerus Rasulullah saw. Nama lengkapnya Abu Hafsh Umar bin Abdul Aziz Marwan bin Al-Hakam. Ia seorang pemimpin dari generasi tabi’in. Lahir di Halwan Mesir tahun 61 H. Dibai’at menjadi khalifah pada saat wafat saudara sepupunya, Sulaiman bin Abdul Malik, pada tahun 91 H.

Pada saat dibai’at Umar bin Abdul Aziz berpidato. ”Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada kitab sesudah Al-Qur’an dan tidak ada nabi sesudah Muhammad saw. Saya bukanlah qadhi (hakim), tetapi saya adalah pelaksana. Saya bukanlah tukang bid’ah, tetapi pengikut setia. Dan saya bukanlah yang terbaik di antara kalian, tetapi saya adalah yang paling berat tanggung jawabnya di antara kalian. Orang yang lari dari imam yang zhalim, bukanlah kezhaliman. Ingatlah, tidak ada ketaatan pada makhluk dalam kemaksiatan pada Khalik,” begitu sebagian isi pidatonya.

Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang sangat wara’, zuhud, bersih, dan peduli pada umat. Istrinya menceritakan bahwa pada suatu hari sedang di kamar tidur dan ingat tentang akhirat, beliau gemetar seperti burung dalam air, duduk, dan menangis. Sedangkan perhatiannya kepada umat sangat besar. Ketika akan istirahat siang sejenak karena capai melaksanakan tugas, anaknya memberi nasihat, ”Apakah Ayah menjamin umur ayah akan panjang sesudah istirahat sehingga menunda banyak urusan yang harus diselesaikan?” Umar bin Abdul Aziz tidak jadi istirahat dan langsung meneruskan tugasnya.

Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah hanya dua tahun lebih. Tetapi pada masa itu sangat banyak kesuksesan yang beliau lakukan. Beliau yang menghapuskan caci-maki terhadap Imam Ali dan keluarganya yang dilakukan khatib saat khutbah Jum’at dan mengganti dengan membaca surat An-Nahl ayat 90. Sampai sekarang khutbah Jum’at membaca ayat itu mengikuti sunnah yang baik dari Umar bin Abdul Aziz. Beliau juga menolak Nepotisme dari keluarganya, Bani Umayyah.

Dalam masalah ilmu dan kekhusyu’an, Umar bin Abdul Aziz adalah termasuk ulama panutan. Berkata Maimun bin Mahran, ”Para ulama di hadapan Umar bin Abdul Aziz menjadi murid. Beliau adalah gurunya para ulama.” Di masa beliaulah penulisan hadits-hadits Rasululah saw. dilakukan sehingga berkembanglah tadwin hadits dan penulisan buku hadits.

Sedangkan ibadahnya sangat menyerupai Rasululah saw. Anas bin Malik r.a. berkata, ”Saya tidak shalat berjamaah bersama imam yang lebih menyerupai shalatnya Rasulullah daripada shalat bersama pemuda ini (Umar bin Abdul Aziz) ketika beliau di Madinah.” Anas meneruskan, ”Beliau menyempurnakan ruku’ dan sujud, dan memendekkan berdiri dan baca Al-Qur’an.”

Adab Seoang Pelajar


Bagi anda yang seorang pelajar, mahasiswa atau orang – orang yang terus – menerus mencari ilmu, bahwasannnya dalam mencari ilmu tentulah ada adab – adabnya. Dalam kitab ‘Ihya’ Ulumuddin’ disebutkan bahwa adab seorang pelajar dalam nmencari ilmu dirinci dalam 7 kelompok :

1. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlaq yang rendah. Ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW ,”Agama didirikan di atas kebersihan.” Kebersihan yang dimaksud disini bukanlah kebersihan pakaian ataupun kebersihan badan, melainkan kebersihan hati.
2. Mengurangi kesenangan – kesenangan duniawi dan menjauh dari kampung halamannya. Allah tak menjadikan dua jantung bagi sesesorang di rongga badannya. Karena itu dikatakan,” Ilmu itu tidak akan memberikan sebagiannya hingga engkau memberinya seluruh milikmu.”
3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru.
4. Menghindar dari mendengarkan perselisihan – perselisihan diantara sesama manusia, karena hal itu menimbulkan kebingungan.
5. Tidak menolak suatu bidang ilmu yang terpuji, tetapi menekuninya hingga mengerti maksudnya.
6. Mengalihkan perhatian kepada ilmu nyang terpenting yaitu ilmu agama, karena itulah bekal manusia untuk menghadapi kehidupan akhirat.
7. Tidak mengharapkan kepemimpinan, harta, dan kedudukan, hanya mengharap ridha Allah semata.Inilah adab – adabnya dalam mencari ilmu.

Kalau mengikuti adab –adab ini Insya Allah akan anda akan mencapai keberhasilan dalam mencari ilmu dan ridha Allah akan selalu bersama anda. Wallahu a’lam bishshawab……