Pages

Kamis, 09 Desember 2010

IMOT'10

IMOT '10 (Islamic Motivation Training)

Special for mahasiswa muslim Math.


Tempat : Ruang T.101 & F.109 Matematika ITS.
Waktu : Sabtu, 11 Desember 2010 s/d Minggu, 12 Desember 2010
Acara : Seminar &Motifasi Islam, Diskusi, Mabit, Outbond, dll

Sabtu, 04 Desember 2010

Yang Mengeluarkan Seseorang Dari Islam

Allah telah mewajibkan bagi seluruh hambanya untuk masuk ke dalam Islam dan berpegang teguh dengan ajaran-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang menyimpang darinya. Ia juga telah mengutus Muhammad untuk berdakwah terhadap hal tersebut, dan juga telah mengabarkan bahwa barang siapa yang mengikutinya maka dia telah mendapatkan hidayah, namun barang siapa yang menolak dakwahnya maka ia telah tersesat. Dan Allah telah memperingatkan dalam banyak ayat-ayat Al-qur'an tentang hal-hal yang menyebabkan segala jenis kesyirikan, kemurtadan dan kekafiran.
Para ulama telah menerangkan dan membahas hukum seorang muslim yang murtad dari agamanya dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab yang membatalkan keislamannya, yang menyebabkan darah dan hartanya menjadi halal dan Ia dinyatakan keluar dari Islam. Namun yang lebih berbahaya dan sering terjadi adalah 10 hal yang dapat membatalkan keislaman yang disebutkan oleh Syeik Muhammad Bin Abdul Wahab serta ulama lainnya. Dan saya akan menjelaskan secara singkat akan hal ini, agar kita berhati-hati dan mengingatkan orang lain dengan harapan agar kita selamat dari hal-hal tersebut.

Jumat, 29 Oktober 2010

Pengertian Bid'ah, Macam-Macam Bid'ah Dan Hukum-Hukumnya

PENGERTIAN BID'AH

Bid'ah menurut bahasa, diambil dari bida' yaitu mengadakan sesuatu tanpa ada contoh. Sebelumnya Allah berfirman.

Badiiu' as-samaawaati wal ardli 
"Artinya : Allah pencipta langit dan bumi" [Al-Baqarah : 117]

Artinya adalah Allah yang mengadakannya tanpa ada contoh sebelumnya.

Juga firman Allah.

Qul maa kuntu bid'an min ar-rusuli
"Artinya : Katakanlah : 'Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul". [Al-Ahqaf : 9].

Maksudnya adalah : Aku bukanlah orang yang pertama kali datang dengan risalah ini dari Allah Ta'ala kepada hamba-hambanya, bahkan telah banyak sebelumku dari para rasul yang telah mendahuluiku.

Dan dikatakan juga : "Fulan mengada-adakan bid'ah", maksudnya : memulai satu cara yang belum ada sebelumnya.

Dan perbuatan bid'ah itu ada dua bagian :

[1] Perbuatan bid'ah dalam adat istiadat (kebiasaan) ; seperti adanya penemuan-penemuan baru dibidang IPTEK (juga termasuk didalamnya penyingkapan-penyingkapan ilmu dengan berbagai macam-macamnya). Ini adalah mubah (diperbolehkan) ; karena asal dari semua adat istiadat (kebiasaan) adalah mubah.

[2] Perbuatan bid'ah di dalam Ad-Dien (Islam) hukumnya haram, karena yang ada dalam dien itu adalah tauqifi (tidak bisa dirubah-rubah) ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Artinya : Barangsiapa yang mengadakan hal yang baru (berbuat yang baru) di dalam urusan kami ini yang bukan dari urusan tersebut, maka perbuatannya di tolak (tidak diterima)". Dan di dalam riwayat lain disebutkan : "Artinya : Barangsiapa yang berbuat suatu amalan yang bukan didasarkan urusan kami, maka perbuatannya di tolak".

Agar Ibadah Diterima di Sisi Allah


Allah yang Maha Bijaksana tentulah tidak menciptakan sesuatu kecuali dengan hikmah yang agung. Allah berfirman,“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56). Mungkin kita sudah hafal tujuan tersebut karena sering kita dengar, tapi pernahkah terlintas di benak kita apakah ibadah kita itu diterima ataukah tidak? Maka, tidak ada seorang pun yang dapat menjamin hal ini, sehingga sudah seharusnya bagi tiap mukmin untuk beramal dengan senantiasa berharap dan cemas. Berharap agar ia mendapat ridho Allah serta janji-janji yang sudah ditetapkan Allah dalam Al Qur’an dan cemas kalau-kalau ibadahnya tidak diterima. Dan janganlah ia berdecak kagum atas amal yang ia lakukan dan merasa bahwa ibadahnya pasti diterima.
Ingatlah firman Allah, “Katakanlah: ‘Maukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Al Kahfi: 103, 104). Siapakah yang lebih rugi dari orang semacam ini? yang telah beramal dengan susah payah sewaktu masih hidup di dunia tapi ternyata sia-sia dan tidak diterima oleh Allah Ta’ala.
Apakah Makna Ibadah?
Ibadah secara bahasa bermakna 
merendahkan diri dan tunduk
. Sedang secara istilah, ulama banyak memberikan makna. Namun makna yang paling lengkap adalah seperti yang didefinisikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, yaitu:Suatu kata yang meliputi segala perbuatan dan perkataan; zhohir maupun batin yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala. Dengan demikian ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu: ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan.
Syarat Diterimanya Amal Ibadah
Ketahuilah, semua amalan dapat dikatakan sebagai ibadah yang diterima bila memenuhi dua syarat, yaitu Ikhlash dan mutaba’ah (mengikuti tuntunan Nabi shollallohu ‘alaihi wassalam). Kedua syarat ini terangkum dalam firman Allah, “…Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Al Kahfi: 110). Beramal sholih maksudnya yaitu melaksanakan ibadah sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan oleh Nabi, dan tidak mempersekutukan dalam ibadah maksudnya mengikhlashkan ibadah hanya untuk Allah semata.

Minggu, 19 September 2010

Program Kerja Departement Tabliqhul Islam Periode 2010-2011

Berikut merupakan Program Kerja Departement Tabliqhul Islam 2010-2011.PROKER TI


Klo mau download bisa melalui klik dibawah ini:
DOWNLOAD PROKER TABLUQHUL ISLAM  

Program Kerja Departement Keputrian Periode 2010-2011

Berikut merupakan Program Kerja Departement Keputrian 2010-2011.
PROKER KEPUTRIAN

Klo mau download bisa melalui klik dibawah ini:
DOWNLOAD PROKER KEPUTRIAN

Program Kerja Departement Kaderisasi Periode 2010-2011

Berikut merupakan Program Kerja Departement Kaderisasi Periode 2010-2011.

PROKER KADERISASI

Klo mau download bisa melalui klik dibawah ini:
DOWNLOAD PROKER KADERISASI

Program Kerja Departement Dana Usaha Periode 2010-2011

Berikut merupakan Program Kerja Departement Dana Usaha Periode 2010-2011.
PROKER DANUS

Klo mau download bisa melalui klik dibawah ini:
DOWNLOAD PROKER DANUS

Program Kerja Departement Hubungan Masyarakat Periode 2010-2011.

Berikut merupakan Program Kerja Departement Hubungan Masyarakat Periode 2010-2011.

PROKER HUMAS

Klo mau download bisa melalui klik dibawah ini:
DOWNLOAD PROKER HUMAS

Adab Merayakan Hari Raya Idul Fitri

'Idul Fitri, merupakan hari bahagia dan syukur bagi ummat Islam, ada dua nikmat yang Allah berikan pada bulan Ramadhan, yang dapat terasa terasa secara lahiriah.

Yang pertama adalah nikmat pada saat berbuka. Kita merasakan betapa nikmatnya saat berbuka walaupun hanya dengan seteguk air, atau hanya sekedar sebiji kurma, atau sepotong roti. Nikmat, karena kita telah melampaui puasa hari itu dengan tuntas.

Perasaan nikmat tersebut akan lebih terasa lagi bila kita banyak melakukan kebaikan atau ibadah sunah apalagi yang wajib, dan tidak berbuat dosa hari itu. Rasulullah.saw bersabda : "Banyak yang berpuasa, tapi yang didapat hanya lapar dan dahaga saja."

Nikmat kedua adalah pada hari raya idul fitri ini. Pada hari ini kita merayakan kemenangan kita dalam memerangi hawa nafsu, dialah sebetulnya musuh kita yang paling besar.

Diriwayatkan, ketika Rasulullah dan para sahabat baru pulang dari salah satu perang besar, beliau berkata : "Kita baru saja melakukan suatu jihad kecil dan akan menghadapi jihad yang besar dan berat". Para sahabat heran, karena mereka menyangka baru saja mereka melakukan perang yang sangat berat dan meminta banyak pengorbanan, lantas bertanya "Jihad apakah lagi ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah : "Puasa, yaitu jihad memerangi hawa nafsu".

Kemenangan dari peperangan/jihad besar inilah yang kita rayakan. Dan sudah pasti merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk kita. Itulah nikmatnya. Kalau dikampung asal kita, kita bisa melihat kegembiraan terpancar dari setiap orang, setiap rumah. Orang saling berkunjung dan saling berucap salam dan saling bermaaf-maafan. Kita berharap jika hari ini kita saling memeluk, saling bermaaf-maafan, saling mendekatkan diri karena Allah, untuk seterusnya kesalahan kita kekhilafan kita masing-masing kita maafkan. Mengapa kita tak bisa melupakan kesalahan orang lain ? Allah saja yang Maha Kuasa, yang menciptakan kita, bisa memaafkan kesalahan dan dosa-dosa umatNya.

Halal Bihalal Dalam Pandangan Ajaran Islam

Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri, adalah satu dari istilah-istilah “keagamaan” yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang maknanya, bahkan kebenaranya dalam segi bahasa, walaupun semua pihak menyadari tujuannya adalah menciptakan keharmonisan antara sesama.

Hemat saya paling tidak ada dua makna yang dapat dikemukakan menyangkut pengertian istilah tersebut, yang ditinjau dari dua pandangan. Yaitu, pertama, bertitik tolak dari pandangan hukum Islam dan kedua berpijak pada arti kebahasaan.

Menurut pandangan pertama – dari segi hukum – kata halal biasanya dihadapkan dengan kata haram. Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa, demikian kata para pakar hukum. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak mengundang dosa. Jika demikian halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa, menjadi halal dengan jalan mohon maaf.

Pengertian seperti yang dikemukakan di atas pada hakikatnya belum menunjang tujuan keharmonisan hubungan, karena dalam bagian halal terdapat sesuatu yang makruh atau yang tidak disenangi dan sebaiknya tidak dikerjakan. Pemutusan hubungan (suami-istri, misalnya) merupakan sesuatu yang halal tapi paling dibenci Tuhan. Atas dasar itu, ada baiknya makna halal bihalal tidak dikaitkan dengan pengertian hukum.

Hari Raya Idul Fitri - Makna Dan Keutamaannya

Rasulullah.saw bersabda : “Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, 'Ya Rabbi, aku mencegahnya makanan dan syahwat, maka berilah aku syafaat karenanya.' Al-Qur'an berkata, 'Aku mencegahnya tidur pada malam hari, maka berilah aku syafaat karenanya'. Beliau bersabda, 'Maka keduanya diberi syafaat',” (Diriwayatkan Ahmad)
Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru. Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.

SERASY 2010

Dibulan ramadan, IM tidak fakum melainkan mengadakan kegiatan yang dinamakan SERASY(semarak ramadhan dan syawal). serasy merupakan serangkaian kegiatan yang diadakan untuk memanfaatkan momen bulan ramadhan. berikut yang merupakan serangkaian kegiatan dari serasi:


ASSALAM (Ajang Silaturrahim Mahasiswa Muslim Matematika)
Deskripsi Kegiatan           : Silaturrahmi mahasiswa muslim matematika
Hari,tanggal                      : Sabtu, 14 Agustus 2010
Tempat                            : Ruang T.101 Jurusan Matematika ITS
Waktu                             : 15.30 – 17.30 WIB
Pembicara                        : Drs. Soehardjoepri, M.Si

IM Ta’jil
      Deskripsi Kegiatan          : Penjualan makanan dan minuman menjelang berbuka  puasa.
      Hari,tanggal                     : Selama Bulan Ramadhan
      Tempat                            : Lingkungan ITS
      Waktu                             : 16.00 – 17.30 WIB

      KANTIN (Kajian Rutin) Spesial Ramadhan 
Deskripsi Kegiatan           : Kegiatan ini berupa kajian dengan memanfaatkan momen ramadhan
Hari,tanggal                      : Kamis,  2 September 2010
Tempat                            : Ruang F 101 Jurusan Matematika ITS
Waktu                              : 15.30 – 17.00 WIB
Pembicara                        : Drs. Komar Baihaqi, M.Si

Buka Bersama Ibnu Muqlah
      Deskripsi Kegiatan           : Buka puasa bersama dalam lingkup mahasiswa muslim Matematika ITS
Hari,tanggal                       : Kamis, 2 September 2010
Tempat                             : Ruang T 101 Jurusan Matematika ITS
Waktu                              : 17.00 – 19.00 WIB

Halal BiHalal
      Deskripsi kegiatan           : Halal Bihalal  antar mahasiswa muslim, dosen-dosen serta Alumni Matematika ITS
      Hari, tanggal                    : Kamis, 23 September 2010
Tempat                           : Jurusan Matematika ITS
Waktu                            : 15.30 – 17.30 WIB

Selasa, 17 Agustus 2010

BADAN PENGURUS HARIAN PERIODE 2010-2011

BADAN PENGURUS HARIAN PERIODE 2010-2011

Pembina Ibnu Muqlah     : Drs. Komar Baihaqi, M.Si

Ketua Umum                   : Ade Rifani Ardian '08                               

Sekretaris Umum             : Yanu Andy Fredian '09

Bendahara Umum           : Intan Putri Lestari '08
  
DEPARTEMEN KADERISASI                                  
Kadep                              : Satria Stanza Pramayoga '08

Sekdep                             : Fiqqih Sinatrya Maghfiroh '08

DEPARTEMEN TABLIGHUL ISLAM                                
Kadep                               : Sholik '08

Sekdep                              : Nasrul Millah '08

DEPARTEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT                               
Kadep                                : Toni Yulianto '08

Sekdep                               : Ana Fadhilah '08

DEPARTEMEN DANA USAHA                     
Kadep                                 : Ahmad Zaenal Arifin '08

Sekdep                                : Teas Nuzul Qurniawati '08

DEPARTEMEN KEPUTRIAN
Kadep                                  : Paramita Astari '08

Sekdep                                 : Nisfu Laila '09



Macam Dan Jenis Amalan Atau Amaliah Puasa Di Bulan Ramadhan

Sebulan penuh umat Islam bagai ulat dalam kepompong Ramadhan. Diharapkan di akhir Ramadhan kondisi rohani mereka secantik kupu-kupu. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183]
Ramadhan punya makna tersendiri di hati umat Islam. Bulan ini adalah bulan rihlah ruhaniyah (wisata rohani). Umat Islam melepas belenggu materialisme dunia dengan menghidupkan dunia ruhiyah. Sebulan penuh umat Islam menjalani proses tadzkiyatun nafs (pembersihan jiwa). Sebulan penuh umat Islam melakukan riyadhatur ruhiyah (olah rohani).

Sebagai sarana tazkiyah (pensucian) dan tarqiyah untuk meraih “gelar” taqwa, sudah selayaknya Ramadhan diisi dengan berbagai aktifitas yang terencana. Agar buah Ramadhan dapat kita petik untuk kehidupan selama dan pasca Ramadhan. Rasulullah Saw, telah memberikan teladan kepada umatnya dengan melakukan amaliah Ramadhan, antara lain:

Beberapa Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan

"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)

PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

RAMADHAN bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.

Keistimewaan Bulan Puasa

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:  "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”.(SQ. Al-Baqarah: 185)

Ramadhan termasuk bulan arab yang dua belas. Ia adalah bulan nan agung dalam agama Islam. Dia berbeda dengan bulan-bulan lainnya karena sejumlah keistimewaan dan keutamaan yang  ada padanya. Di antaranya yaitu:

1. Allah Azza wa Jalla menjadikan puasa (di Bulan Ramadhan) merupakan rukun keempat di antara Rukun Islam. Firman Allah Ta'ala : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah : 183).

Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda : "Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hajike Baitul Haram. " (Shahih Bukhari, no. 8, dan Muslim, no. 16 dari hadits Ibnu Umar).

Tips Sehat di Bulan Puasa

Sahur...Sahur... Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Ramadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa "Bersabda Rasulullah SAW: "Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar". Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa? Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, tapi hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Banyak makan makanan manis disaat sahur akan membuat Anda cepat lapar di siang hari. Untuk membuat energi dari sahur tahan lama, bersahurlah lebih akhir saat mendekati imsak.

Segera Berbuka Bila Sudah Waktunya. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga tentunya energi kita terkuras, untuk memulihkan energi kembali, saat berbuka makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis. Makanan yang mengandung gula mengembalikan secara instant energi kita yang terkuras seharian. Tetapi usahakan menghindari minum es atau yang bersoda, karena jenis minuman ini dapat membuat pencernaan tak berfungsi secara normal.

Makanlah Secara Bertahap. Saat tiba waktu berbuka makan makanan manis, seperti kolak, atau minum teh hangat, istirahatkan sesaat, bisa Anda gunakan jeda itu untuk menjalankan sholat magrib sambil memberi waktu organ cerna kita menyesuaikan. Baru setelah sholat Anda dapat lanjutkan kembali makan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Dan setelah Tarawih dilanjutkan lagi dengan sesi makan kecil atau camilan.

Jumat, 16 Juli 2010

Hukum Menggerutu (Mendongkol) Terhadap Musibah Yang Menimpa

Kondisi manusia dalam menghadapi musibah ada empat tingkatan:
Tingkatan pertama, menggerutu [mendongkol] terhadapnya. Tingkatan ini ada beberapa macam:
  • Pertama: Direfleksikan dengan hati, seperti seseorang yang menggerutu terhadap Rabb-nya dan geram terhadap takdir yang dialaminya, perbuatan ini hukumnya haram dan bisa menyebabkan kekufuran. Allah Taala berfirman, Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada ditepi, maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu,dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. [Al-Hajj: 11].
  • Kedua: Direfleksikan dengan lisan, seperti berdoa dengan umpatan celaka, hancurlah dan sebagainya. Perbuatan ini haram hukumnya.
  • Ketiga: Direfleksikan dengan anggota badan, seperti menampar pipi, menyobek kantong baju, mencabut bulu dan sebagainya. Semua ini adalah haram hukumnya karena menafikan kewajiban bersabar.
Tingkatan kedua, bersabar atasnya. Hal ini senada dengan ungkapan seorang penyair,
Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya
Akan tetapi hasilnya lebih manis daripada madu.
Orang yang dalam kondisi ini beranggapan bahwa musibah tersebut sebenarnya berat baginya akan tetapi dia kuat menanggungnya, dia tidak suka hal itu terjadi akan tetapi iman yang bersemayam di hatinya menjaganya dari menggerutu [mendongkol]. Terjadi dan tidak terjadinya hal itu tidak sama baginya.
Perbuatan seperti ini wajib hukumnya karena Allah Taala memerintahkan untuk bersabar sebagaimana dalam firman-Nya,
Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[Al-Anfal: 46].

Lenyapnya Amanat

Oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil


MUKADIMAH


Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro [kecil] ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.

Kamis, 04 Maret 2010

PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh: Himmatul Mursyidah

Istilah pacaran sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian dan batasannya tidak sama untuk setiap orang, dan sangat mungkin berbeda dalam setiap budaya. Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, mencari teman bicara atau untuk mencurahkan isi hati, dan secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat membolehkan pacaran.

Namun, sebenarnya tidak semua bentuk pacaran bertujuan kepada jenjang pernikahan. Banyak diantara pemuda dan pemudi yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi kedewasaaan, usia, kemampuan finansial, dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka sangat belum siap.

Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi hal-hal di luar dugaan. Bahkan beberapa peneliti menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung sampai pada level yang sangat jauh. Bukan sekedar jalan-jalan, tetapi data menunjukkan zina menjadi hal yang biasa terjadi. Pola budaya yang permisif (serba boleh) telah menjadikan hubungan pacaran sebagai legalisasi kesempatan berzina. Sistem hukum sekuler, warisan penjajah pun menjadikan zina sebagai hak asasi yang harus dilindungi, tidak bisa dituntut secara hukum. Bahkan bila hal tersebut menghasilkan hukuman dari Allah berupa AIDS, para pelakunya justru akan diberi simpati.

Pemimpin Menurut Islam

Setiap manusia yang terlahir dibumi dari yang pertama hingga yang terakhir adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri. Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu.

Dalam Islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin yang baik diantaranya :

Beriman dan Beramal Shaleh
Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.

Niat yang Lurus
Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.Karena suatu amalan itu bergantung pada niatnya, itu semua telah ditulis dalam H.R bukhari-muslim
Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh ‘Umar bin al-Khaththāb r.a, dia menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”

Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.

8 Sifat Yang Disukai Banyak Orang


Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.