Pages

Rabu, 30 April 2008

Sosok Pemimpin yang Ideal

Kalau bicara maslah pemimpin dalam islam tentunya tentunya tak akan jauh – jauh dari junjungan kita, nabi kita Rasullah Muhammad SAW. Beliau adalah sosok pemimpin yang teramat sangat ideal dan tak ada tandingannya di dunia ini. Kalau mau mencari pemimpin, maka lihatlah apakah sifat – sifatnya sesuai atau tidak dengan nabi Muhammad SAW.
Dalam maslah kepemimpinan baik dalam memimpin diri sendiri, keluarga, Negara, maupun agama beliaulah contoh terbaik sepanjang masa. Bahkan sebelum beliau menjadi nabi tanda – tanda kepemimpinannya sudah sangat tampak. Ini terlihat pada sat beliau dimintai pendapat oleh para pemuka bangsa Quraisy ketika mereka berselisih tentang siapa yang akan mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya yang semula. Kemudian dengan bijaksana beliau meletakkan Hajar Aswad diatas sorban, kemudian setiap pemuka bangsa Quraisy diminta untuk memegang sisi –sisnya untuk bersama – sama meletakkan kembali Hajar Aswad di tempatnya semula. Dari sini bisa dilihat betapa bijaksananya beliau ketika masih muda sekalipun dan karena peristiwa inilah oleh bangsa Quraisy pada masa itu beliu dijuluki “ Al Amin ” yang artinya orang yang dapat dipercaya.
Begitu banyaknya keteladanan yan dapat diambil dari beliau untuk menjdi seorang pemimpin yang ideal. Oleh karena itulah sangatlah sulit menjadi pemimpin yang ideal dan untuk ukuran manusia saat ini tidakalah mungkin bisa mencontoh sepenuhnya kepemimpinan Rasulullah. Oleh karena itulah dari sifat – sifat rasulullah minimal ada 6 hal yang harus dimilik oleh seorang pemimpin yang ideal.

1. Kejujuran
Ini dalah modal utama dari seorang pemimpin agar bawahannya percaya sepenuhnya terhadap kepemimpinannya. Ini jugalah modal Rasulullah sehingga dakwahnya diterima oleh orang – orang terdekat beliau karena sejak muda beliau suda mendapat julukan Al Amin. Bila kejujuran merupakan syarat seorang pemimpin yang ideal, pertanyaannya adalah sudah jujurkah kita selama ini? Dalam mengerjakan tugas apakah masih mbacem? Dalam kuis, UTS, UAS masihkah kita menjunjung tinggi yang namanya kejujuran itu ?
Mungkin banyaknya kebobrokan – kebobrokan di negeri adalah hasil dari ketidakjujuran – ketidakjujuran kecil yang lama – kelamaan menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya merugikan bangak orang seperti korupsi, money politik, mark – up dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itulah untuk merubah negeri ini rubahlah dulu diri kita agar selalu menjunujung tinggi kejujuran kapanpun dan dimanapun kita berada. Marilah kita mulai untuk menjaga kejujuran itu dari hal kecil dan lakukan mulai dari sekarang.

2. Cakap dan cerdas
Sebuah keniscayaan bahwa seorang pemimpin haruslah cakap dan cerdas. Sebuah suri tauladan Rasulullah mengenai kecerdasan dan kecakapan beliau ketika berdakwah adalah ketika awal –awal menerima wahyu beliau tidak langsung berdakwah kepada orang banyak akan tetapi beliau memulai dakwahnya dari orang - orang terdekat beliau. Inilah bentuk kecerdasan Rasulullah dalam berdakwah, bayangkan saja jikalau Rasulullah setelah menerima wahyu langsung mengumumkan langsung kepada orang banyak bahwa dirinya adalah seoarang nabi pastilah semuanya akan menganggap beliau gila. Akan tetapi beliau tidak begitu, dakwahnya dimulai dari orang – orang terdekat dahulu agar pada saat menyampaikan kepada orang – orang tidak terlalu mengenal beliau lebih dipercaya karena beliau sudah punya banyak pendukung.

3. Inovatif dan berwawasan luas
Seorang pemimpin yang ideal haruslah inovatif dan berwawasan luas, ini berarti bahwa seorang pemimpin haruslah punya pandangan yang luas tentang apa yang dipimpinnya ke depannya. Apakah akan lebih baik, sama dengan yang sebelumnya ataukanh akan lebih buruk kondisinya? Karena sesungguhnya apabila hari ini lebih baik dari hari kemarin maka itu adalah suatu keuntungan, dan apabila sama maka adalah kerugian, apalagi jikalau lebih buruk, maka celakalah.

4. Tegas, tapi rendah hati
Ketegasan haruslah dimiliki oleh seorang pemimpin ideal. Ketegasan di sini haruslah ketegasan yang bijaksana artinya ketegasan haruslah sesuai dengan situasi dan kondisi.

5. Pemberani tapi bersahaja
Seorang pemimpin haruslah pemberani. Berani disini tidaklah hanya berani untuk melakukan sesuatu akan tetapi juga harus berani menanggung akibat dari apa yang dilakukannya tersebut.

6. Punya kondisi fisik yang bagus
Seorang pemimpin tentunya harus punya kondisi fisik yang bagus agar bisa menjalankan fungsi kepemimpinnya secara maksimal. Ini dbutuhkan Karena tidak jarang seorang pemimpin itu harus turun sendiri untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh bawahannya. Dari segi pemikiran juga dibutuhkan kondisi fisik yang kuat. Peribahasa mengatakan bahwa “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.

Jumat, 18 April 2008

di Manapun, Takutlah kepada Allah

Dari Abu Dzar Jundub dan Abu Abdurrahman Mu'adz bin Jabbal ra, Rasulullah saw. bersabda, "Takutlah kepada Allah di manapun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapusnya dan pergauilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik"(H.R Tirmidzi)
Hadis ini mengandung 3 perintah :
1. Agar manusia selalu bertaqwa di manapun ia berada
2. Bersegerah berbuat kebaikan setelah melakukan dosa
3. Selalu memperlakukan orang lain dengan akhlaq yang baik
Inilah intinya, semoga bermanfaat