Pages

Selasa, 15 Juli 2014

Implikasi Sikap Hidup Orang MUNAFIK

By : DPP IM 14/15
  
وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka adzab yang kekal. (QS. At-Taubah : 68)

Munafik itu identic dengan kedustaan, pengkhianatan, penipuan, kedzaliman, kekufuran, dan pembangkangan. Karena itu, perbuatan munafik persis dengan tabiat setan yang mengingkari kebenaran, kejujuran, dan perbuatan yang haq. Bahkan dalam satu sisi orang munafik itu lebih jahat dan lebih ekstrim dibandingkan dengan kejahatan yang dilakukan orang kafir. Orang kafir memusuhi Islam secara transparan, sedangkan yang dilakukan orang munafik adalah menghancurkan dari dalam.
Orang munafik adalah oarng yang paling jahat dari semua orang dan layak untuk mendapat hukuman di hari kiamat. Ini karena mereka berperilaku sebagai Muslim, tetapi mereka adalah musuh yang paling jahat dari semua musuh karena mereka menyembunyikan kekufuran dan syirik. Pentingnya mempelajari kemunafikan adalah sebagaimana pentingnya memepelajari Tauhid karena kedudukannya saling berkaitan. Jika kita tidak memepelajari kufur, syirik dan nifaq, tidak dapat disangkal lagi, kita bisa jatuh ke dalamnya lalu menjadi Kafir. Jika seseorang tidak mengetahui karakteristik dari Musyirikin, dia akan menjadi Musyrik. Dan sama halnya jika kita tidak memepelajari karakteristik munafik, bisa-bisa kita akan menjadi munafik. Perhatian utama bagi setiap umat Muslim adalah menjauhi kufur, syirik dan nifak, kemudian beribadah kepada Allah semata.
Karena itu, orang munafik tak henti-hentinya menebarkan racun dan virus yang merusak umat Islam. Apakah dalam bentuk budaya, ideology, kegiatan social, mode pakaian, iklan, atau hal-hal lain yang menyesatkan. Begitu banyak peristiwa yang menyedihkan, yang dapat membangunkan bulu kuduk adalah akibat tipu daya mereka yang memotivasi hawa nafsu kepada kebatilan. Itulah akhlak yang tercela yang meruntuhkan keutamaan dalam jiwa, membunuh kreatifitas, dan mengkikis habis butir-butir kemuliaan sebagai orang yang berakal.
Ibnu Abbas menerangkan, bahwa Rasulullah telah bersabda: “Di akhir zaman nanti akan datang sekelompok manusia yang wajahnya wajah manusia, tapi hatinya hati setan. Sifat mereka sangat buas seperti harimau, tidak terbesit sedikitpun dalam hatinya rasa kasih sayang. Mereka suka membunuh, dan biasa melakukan perbuatan kotor. Bila didekati, mereka mencintaimu. Tapi bila dijauhi, menreka mengumpat dan membencimu. Bila dipercaya, mereka khianat. Anak-anak kecil di lingkungan mereka sudah terbiasa berhutang, remajanya sudah rusak moralnya, dan kalangan tuanya sangat jahat. ,ereka tidak mau lagi melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Siapapun yang memuji dan memuliakan mereka akan menjadi orang yang hina, dan siapapun yang meminta sesuatu kepadanya akan menjadi orang yang fakir. Yang mereka tegakkan adalh bid’ah, dan yang mereka jauhi adalah sunnah Rasul. Ketika kedaan sudah demikian, maka Allah menguasai mereka kepada pemimpin yang jahat, dan do’a mereka tidak dkabulkan lagi oleh Allah.”
Ancaman Allah iitu dikarenakan kejahatan, kedzaliman, dan kekufuranyang dilakukan orang-orang munafik itu sudah kelewat batas. Sifat yang sudah membudaya pada orang munafik amat sulit dimusnahkan, keran telah terukir di dalam jiwa, berurat dan berakar dalam hatinya. Akibatnya semua orang akan memalingkan diri. Yang dekat menjadi jauh, kawan menjadi lawan. Keadaan inilah yang diinginkan oleh oarng munafik.
Mu’adz bin Jabal menuturkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Kelak akan datang pada umat manusia suatu zaman dimana mereka merusak sunnahku, dengan melakukan bid’ah. Barangsiapa tetap berpegang teguh kepada sunnahku, dia akan dikucilkan. Barang siapa mengikuti ajaran bid’ah, dia akan mendapatkan lima puluh kawan atau lenih banyak lagi.” Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, sesudahku nanti masih adakah orang yang memiliki keistimewaan?” jawab Rasulullah: “Ya, masih ada.” Para sahabat bertanya lagi:”Adakah mereka masih bertemu denganmu?” Jawab Rasulullah:”Mereka sudah tidak lagi bertemu denganku.” Para sahabat bertanya lagi:”Ya Rasulullah, masih adakah wahyu yang diturunkan kepada mereka?” Jawab Rasulullah:”Sudah tidak ada lagi wahyu yang diturunkan kepada mereka.” Lalu para sahabat bertanya lagi:”Ya Rasulullah bagaimana keadaan mereka?” Jawab Rasulullah:”Hati mereka rapuh, bagaikan garam dimasukkan ke dalam air.” Para sahabat kemudian bertanya lagi:”Ya Rasulullah bagaimana pola hidup mereka di zaman itu?” Jawab Rasulullah: “Mereka hidup bagaikan ulat yang sangat kecil yang berada dalam cokak.” Para sahabat bertanya lagi: “Ya Rasulullah, terus bagaimana mereka memelihara agamanya?” Jawab Rasulullah: “Ibarat memegang api yang membara. Bila diletakkan, api itu padam, dan bila dipegang, tentu akan membakar dirimu.”
Jika ada kemungkinan menjadi kafir, tidakkah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah untuk menjadikan hidup kita dengan Islam dan mati dalam keadaan beriman. Mari kita sekarang dengan izin Allah mempelajari sebagian karakteristik Munafik (agar kita terhindar darinya, In Shaa Allah).
1.      Mereka mengklaim Beriman
Ada dua tingkatan kemunafikan, yakni seseorang itu kafir namun berpura-pura mejadi Muslim (nifaq akbar) dan jenis lainnya adalah dia seorang Muslim yang nyata-nyatanya melakukan perbuatan kemunafikan.
2.      Mereka tidak mempunyai Talazum
At-Talazum berarti kesatuan antara iman dan perbuatan, yaitu mengatakan dan melaksanakan apa yang kita Imani. Setiap Muslim dan kafir mempunai Talazum; seorang Muslim beriman kepada Allah dan menerapkan hal ini dalam perbuatannya (contoh shalat) dan perkataan (bertasbih). Sebagaimana, setiap Kafir membenci Allah dan agama-Nya dan selanjutnya kita melihat secara lisan mendeklarasikan perang melawan Islam dan kepada kaum Muslimin (melalui perkataan) dan melakukan keyakinan ini dengan membunuhi wanita, anak-anak, dan orang tua Muslim yang tidak bersalah.
3.      Mereka mempunyai penyakit di dalam hati mereka
Dalam tafsir Ibnu Katsir, dia menjelaskan bahwa istilah “penyakit” berarti keraguan. Selanjutnya kita selalu melihat mereka yang mempunyai tanda-tanda munafik, sering ragu terhadap ulama, Allah dan mujahidin dan sebagainya. Mereka ragu terhadap banyak aspek agama seperti hidup setelah mati, surge dan hari pengadilan, selanjutnya mereka melangkah terlalu jauh dengan meninggalkan ikatan islam.
4.      Mereka pembohong, pengingkar janji, dan tidak bisa dipercaya
Merupakan karaketristik paling umum dari orang munafik. Mereka pembohong, selalu mengingkari janji dan tidak bisa dipercaya dimana saja kita memepercayai sesuatu.
5.      Mereka menjadi kasar ketika berdebat
Berkaitan dalam bimbingan dan pengetahuan. Orang munafik dikenal orang yang sangat argumentatif dan membantah ketika dia terlibat diskusi atau debat. Ketika mereka tidak bisa memberikan jawabn untuk masalah tertentu atau menghadirkan kasus, mereka dari yang semula baik menjadi kasar (menggunakan kata-kata kotor, menggunakan sumpah, dan sebagainya) dan menjengkelkan.
6.      Mereka penyebab fitnah an keburukan namun mengkalim pembuat kedamaian
Orang munafik selalu berkomentar dan memperhatikan kesalahan orang lain, dan tidak pernah berpikir tentang kesalahan dan dosa mereka sendiri. Mereka selalu membuat fitnah dan keruskan, tetapi menunjuk jari mereka kepada orang lain selain mereka.

Di akhir zaman, keadaan umat manusia tidak lagi memperhatikan agama. Justru hidup dipenuhi dengan nafsu dan keserakahan. Memegang ajaran agama ibarat memegang api yang membara. Dipegang teguh, banyak mendapat cacian, cercaan, hinaan, dan dijauhi kawan. Tapi bila dilepas, agama akan hancur, dan kita akan mendapat adzab Allah yang lebih besar di akhirat. Dalam situasi yang demikian, yang paling istimewa adalah orang yang tetap memegang teguh ajaran agama, tanpa harus menjual agama dengan dunia.

0 komentar:

Posting Komentar