Alam kubur bagaikan ruang penantian. Ruang yang penghubung antara
alam dunia dan alam akhirat. Di sanalah manusia menunggu hari
penghitungan (penghitungan amal) sembari pengenalan alam lain setelah
alam dunia. Di alam kubur inilah manusia akan berjumpa dengan dua
malaikat yang menanyakan hal-hal keimanan. Malaikat itu datang setelah
para pengantar jenazah kembali ke rumah masing-masing.
إن العبد اذا وضع فى
قبره وتولى عنه اصحابه إنه ليسمع قرن نعالهم اتاه ملكان فيقعدانه فيقولان
ماكنت تقول فى هذا الرجل محمد صلى الله عليه وسلم فأما المؤمن فيقول أشهد
أنه عبد الله ورسوله فيقوله انظر الى مقعدك من النار قد ابدلك الله به
مقعدا من الجنة واما المنافق والكافر فيقال له ماكنت تقول فى هذه الرجل؟
فيقول لا ادرى كنت اقول مايقوله الناس فيقال لادريت ولاتليت ويضرب بمطارق
من حديد ضربة فيصيح صيحة يسمعها من يليه غير الثقلين (رواه البخارى)
Sesungguhnya jika seseorang telah diletakkan di dalam kuburnya
lalu telah berpaling darinya teman-temannya dimana ia masih dengar suara
jejak sandalnya, datanglah kepadanya dua malaikat yang mendudukkannya
lalu berkata kepadanya “apa yang pernah kau katakan kepada laki-laki
yang bernama Muhammad?”. Jika orang itu seorang mu’min maka dia akan
menjawab sesungguhnya lelaki bernama Muhammad saw adalah hamba Allah swt
dan Rasulnya” maka malaikat itu akan berkata padanya lihatlah Allah
telah mengganti tempat dudukmu dari api neraka menjadi surga. Dan
diperhatikanlah kedua tempat duduk itu. Dan begitupun jika (jenazah itu)
orang munafik dan kaifr maka akan ditanya juga “apa yang pernah kau
katakan kepada laki-laki ini (yang bernama Muhammad)?” maka jawabnya
“aku tak tahu, aku ucapkan apa yang dikatan orang-orang. Malaikatpun
bertanya kembali “apakah engkau tidak mengerti atau tidak membaca?” .
Dan dipukullah ia dengan gada besi satu pukulan, maka ia menjerit, dan
tak ada satupunn pengantar yang mendengarnya kecuali jin dan manusia
khusus.
Mengenai gambaran kedua malaikat yang datang ini dalam hadits lain diterangkan dari Abu Hurairah:
اسودان ازرقان يقال لاحدهما المنكر وللاخر النكير
Yang hitam dan biru keduanya,yang satu dipanggil Munkar dan yang lain dipanggil Nakir.
Dalam hadist lain yang termaktub dalam kitab Austahnya Imam at-Tabharany, Abu Hurairah meriwayatkan:
اعينهما مثل قدور النحاس وانيابهما مثل صياصى البقر واصوتهما مثل الرعد
Mata keduanya seperti belanga tembaga, taring keduanya seperti tanduk sapi dan suaranya seperti halilintar.
Demikianlah bahwasanyya ni’mat dan sisika kubur sungguh benar-benar
adanya dan termasuk bagian dari masalah aqidah. Syiakh Ibrahim Allaqani
menerangkan dalam Jauhartut Tauhid dengan sebuha nadhaman:
سؤالنا ثم عذاب القبر * نعيمه واجب كبعث الحشر
Ditanya kita soal adzab dan nimat kubur, adalah wajib seperti halnya kebangkitaan dari kubur untuk dikumpulkan. (red.Ulil H)
0 komentar:
Posting Komentar