Ciri-Ciri Hamba
Allah yang Beriman (bag.2)
(Merekalah
yang Rajin Shalat Malam)
Diantara sifat lainnya dari
Ibadurrahman-yakni hamba Allah yang beriman- yang disebutkan pada ayat
selanjutnya dalam surat Alfurqon yaitu mereka melewati malam-malamnya dengan
shalat atau dengan kata lain mereka gemar dan rajin shalat malam.
Sifat ketiga : Rajin Shalat Malam
Allah Azza Wa Jalla berfirman,
وَالَّذِينَ
يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
Artinya, "Dan (mereka ibadurrahman
adalah) orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb
mereka." (QS. Al Furqan: 64).
Berkata Asy-Syaikh Abdurrahman bin
Nashir As-Sa’dy dalam kitab beliau “Taisirul Kalimir Rahman min Tafsiril
Kalamil Mannan” mengomentari ayat tersebut ,
يكثرون من صلاة الليل مخلصين
فيها لربهم متذللين له كما قال تعالى: { تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ
عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ }
"Mereka banyak mengerjakan shalat
malam dengan ikhlas kepada Allah dalam keadaan tunduk pada-Nya sebagaimana
dalam kalamNya, Allah berfirman, "Lambung mereka jauh dari
tempat tidurnya (karena seringnya mereka melakukan shalat malam), sedang mereka
berdo'a kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka." (QS.
As Sajdah: 16)”
Alhafidz Ibnu Katsir Rahimahullah
dalam “Tafsirul Quranil Azhim” berkata tentang ayat tersebut,
أي في طاعته وعبادته كما قال تعالى : { كانوا قليلا من الليل ما يهجعون * وبالأسحار هم يستغفرون } وقال تعالى : { أمن هو قانت آناء الليل ساجدا وقائما يحذر الآخرة ويرجو رحمة ربه } الاية
“ Dalam ketaatan (ketundukan) dan ibadah
kepadaNya sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Allah berfirman, "Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon
ampun (kepada Allah)." (QS. Adz Dzariyat: 17-18)” dan dalam ayat yang
lain, "Apakah kamu hai orang-orang musyrik yang lebih beruntung)
ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya?"
(QS. Az Zumar: 9)”
Agar kita semakin termotivasi
untuk bangun shalat malam, maka akan saya berikan beberapa perkataan para ulama
terdahulu tentang shalat malam.
'Amr bin
Al 'Ash radhiyallahu 'anhu berkata, "Satu raka'at shalat malam itu
lebih baik dari sepuluh rakaat shalat di siang hari." (Disebutkan oleh
Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma'arif dan As
Safarini dalam Ghodzaul Albaab)
Ibnu
'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Barangsiapa yang shalat malam sebanyak
dua raka'at maka ia dianggap telah bermalam karena Allah Ta'ala dengan sujud
dan berdiri." (Disebutkan oleh An Nawawi dalam At Tibyan)
Ada yang
berkata pada Al Hasan Al Bashri , "Begitu menakjubkan orang yang shalat
malam sehingga wajahnya nampak begitu indah dari lainnya." Al Hasan
berkata, "Karena mereka selalu bersendirian dengan Ar Rahman -Allah
Ta'ala-. Jadinya Allah memberikan di antara cahaya-Nya pada mereka."
Al
Hasan Al Bashri juga mengatakan, "Sesungguhnya karena sebab dosa
seseorang menjadi terhalang untuk shalat malam."
Abu
Sulaiman Ad Darini berkata, "Orang yang rajin shalat malam di waktu
malam, mereka akan merasakan kenikmatan lebih dari orang yang begitu girang
dengan hiburan yang mereka nikmati. Seandainya bukan karena nikmatnya waktu
malam tersebut, aku tidak senang hidup lama di dunia." (Lihat Al
Lathoif dan Ghodzaul Albaab)
Imam Ahmad
berkata, "Tidak ada shalat yang lebih utama dari shalat lima waktu
(shalat maktubah) selain shalat malam." (Lihat Al Mughni)
Tsabit Al
Banani berkata, "Saya merasakan kesulitan untuk shalat malam selama 20
tahun dan saya akhirnya menikmatinya 20 tahun setelah itu." (Lihat
Lathoif Al Ma'arif 46). Jadi total beliau membiasakan shalat malam selama 40
tahun. Ini berarti shalat malam itu butuh usaha, kerja keras dan kesabaran agar
seseorang terbiasa mengerjakannya.
Ada yang
berkata pada Ibnu Mas'ud, "Kami tidaklah sanggup mengerjakan shalat
malam." Beliau lantas menjawab, "Yang membuat kalian sulit
karena dosa yang kalian perbuat." (Ghodzaul Albaab)
Semoga
kita semua bisa rutin dan rajin melaksanakan shalat malam, menghidupkan
malam-malam kita dengan beribadah kepadaNya, dengan bersujud dan berdiri
kepadaNya, dan semoga kita diberikan ke-istiqomah-an dalam menjalankan ibadah
ini-ibadah yang sangat mulia- sampai-sampai para ulama mengatakan,
مَنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ بِاللَّيْلِ
حَسُنَ وَجْهُهُ بِالنَّهَارِ
"Siapa yang
banyak shalatnya di malam hari, wajahnya akan begitu berseri di siang hari." yakni dapat mencerahkan wajah
seseorang. Sungguh keutamaan yang sangat luar biasa dan keutamaan shalat malam
sungguh sangat banyak sekali yang bisa dirasakan di dunia dan di akhirat
tentunya. Kita berdoa semoga Allah memudahkan kita untuk meraih sifat yang satu
ini. Aamiin
Sifat hamba Allah yang beriman yang
lainnya, insya Allah akan dilanjutkan pada serial berikutnya. Semoga Allah memudahkannya. Wallahu
waliyyut taufiq.
Selesai ditulis di Surabaya, 4 DzulQa’dah 1433 H/ 19 September
2012 M
Mohammad Affan Basyaib (Matematika ITS 2010)
Maraji’ :
AlHafidz Ibnu katsir. Tafsir Alquran Al-Azhim. Maktabah Syamilah
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Taisirul Kalimir Rahman min Tafsiril Kalamil Mannan. Syamilah
Ibnu Rajab AlHambali. Al-Lathoif
Ma’arif. Maktabah Syamilah