Pages

Kamis, 16 Juni 2011

Tafsir Surat An-Naas*


Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan ke 17:
K ita tutup pengajian ini, semoga Allah menjaga Anda dan meluruskan langkah kaki Anda wahai Syeikh, dengan penafsiran ringkas surat An-Naas!
Fatwa : Allah سبحانه و تعالى memerintahkan kepada hamba-Nya supaya mengatakan:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (الناس:۱)

"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia." (QS. An-Naas: 1).
 (أَعُوذُ) "Aku berlindung". Yakni, aku memo­hon penjagaan dan perlindungan kepada Allah Yang Maha Agung. Dia adalah Rabb manusia, raja mereka, pencipta mereka, dan pengatur se­gala urusan mereka.
 (مَلِكِ النَّاسِ- الناس:۲) "Raja manusia". Yakni, pemilik kerajaan yang maha besar, dimana tidak ada seorangpun yang bisa menyamai hukum-Nya.
(إِلَهِ النَّاسِ- الناس:۳)"Sembahan manusia". Yakni, sembahan yang hak, karena satu-satunya sembahan yang berhak diibadahi hanyalah Allah سبحانه و تعالى. Adapun sembahan yang lain selain Allah, semuanya batil. Sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
"(Kekuasaan Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah (Rabb) yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil. Dan sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS.A1-Hajj:62).
 (مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ- الناس:٤)"Dan kejahatan (bisi­kan) syetan yang biasa bersembunyi". Yakni, aku berlindung kepada Rabb yang Maha Agung dan sembahan yang hak ini dari kejahatan (bisi­kan) syetan yang biasa bersembunyi. Yaitu, sye­tan yang biasa bersembunyi ketika (seseorang) berdzikir kepada Allah. Yakhnasu, yakni yadzullu (rendah) dan yashghuru (kecil).
(الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ- الناس:۵ ) "Yang membisik­kan (kejahatan) ke dalam dada manusia". Yakni, yang membisikkan perasaan was-was dalam dada-dada mereka. Maksudnya hati-hati me­reka. Karena letaknya hati di dalam dada.
 (مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ- الناس: ٦)"Dari (golongan) jin dan manusia". Yakni, dari syetan manusia dan syetan jin. Karena di antara syetan-syetan manusia ada yang membisikkan keragu-raguan dalam hati manusia. Anda akan mendapatkan misalnya, syetan manusia itu menimbulkan keragu-ra­guan tentang iman kepada hari akhirat, menim­bulkan keragu-raguan tentang wajibnya shalat lima waktu, menimbulkan keragu-raguan ten­tang wajibnya shalat berjama'ah, dan lain seba-gainya. Surat yang agung ini dan surat sebe­lumnya, yaitu surat Al-Falaq, maka tidaklah se­seorang yang memohon perlindungan (mempe­roleh perlindungan) yang sebanding dengan ke­dua surat tersebut.
Oleh karena itu, saya anjurkan kepada sau­daraku kaum muslimin, agar senantiasa mem­baca wirid-wirid harian, wirid pagi petang. Ka­rena wirid-wirid tersebut termasuk (sarana) Allah menjaga mereka. Sungguh telah ditetapkan dari Nabi صلى الله عليه وسلم bahwa barangsiapa membaca ayat kursi pada suatu malam, maka Allah akan senantiasa menjaganya, dan syetan tidak akan mendekati­nya hingga pagi hari.
Dan beliau صلى الله عليه وسلم  juga bersabda:
مَنْ قَرَأَالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِسُوْرَالْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada suatu malam, niscaya kedua surat tersebut sudah mencukupinya"[1]. Yakni, cukup dalam membentengi dirinya dari segala keja­hatan.


[*] Kajian ini merupakan bagian terakhir dari kitab: Fatwa-fatwa mengobati penyakit was-was berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah oleh syeikh Al-Utsaimin, semoga saya dimudahkan Allah mengcompile kitab tersebut dengan lengkap (www.ibnumajjah.worpress.com).
[2] HR. Bukhari dan Muslim

0 komentar:

Posting Komentar